Kisah Nyata " Derita Keluarga Makan Uang Haram" #2

..didapat selama ini mampu membuat anak-istrinya bahagia. Padahal di balik itu, Parman tak cukup peka dengan sikap dan cara bergaul anak dan istrinya.

  Sang istri, sebut saja Euis, selalu saja berpenampulan terbuka. “pakaiannya nggak pernah sopan!” aku YG yang merasa sangat risih dengan cara berpakaian Euis.

  Bukan saja di dalam rumah, di luar rumah pun Euis lebih sering memakai kaos singlet atau bra saja dengan setelan celan pendek. Hari-harinya seperti orang yang jarang pakai baju. Bacara bicara euis pun seperti irang yang tidak punya etika. Keras dan teriak-teriak, sering juga mengeluarkan kata-kata kotor. Menurut YG, sikap Euis yang demikian bisa jadi karena tidak adanya kendali Parman. Apalagi yang YG tahu, Euis sering stres begitu tahu Parman telah menikah lagi.

  Kesal, Euis mencari pelampiasa. Suatu ketika Euis kedapatan tengah berbuat mesuh di rumahnya sendiri. Ia selingkuh dengan seorang pemuda yang sudah beberapa hari tinggal di rumahnya. Kepada tetangga, euis mengaku kalau pemuda itu keponakannya. Dan tetangga pun tidak terlalu curiga dengan pengakuan Euis. Sebab siapa pun maklum kalau di rumah Parman begitu banyak orang hilir-mudik tanpa diketahu identitasnya. Warga mengira kalau mereka saudara atau pekerja Parman.

  Sialnya, Parman sendiri yang memergoki aksi mesuk Eusi. Tak ayal, pertenkeran hebat pun terjadi. Keduanya baru bisa dilerai saat ketua RT turun tangan. Bahkan akhirnya mereke bisa damai walau dengan syarat, Eyus may minta maaf asalkan suaminya menceraikan istri mudanya.

  Selang beberapa waktu setelah istrinya berselingkuh, hari-hari Parman nampak tak senormal sebelumnya. Parman sering terlihat marah-marah tanpa sebab. Kadang juga sering melamun. Kondisi kesehatannya lama-lama  drop. Ia jatuh sakit . tapi yang sangat mengejutkan, ia langsung lumpuh. Parman stroke.

  Kondisi ini secara otomatis mematikan usaha yang dijalaninya selama belasan tahun. Lama-kelamaan kondisi keoniminya mulai menurun. Hartanya habis dipakai berobat ke para medis maupun pengobatan alternatif, namun tak kunjung hasil.

  Parman makin stres. Kesehatannya makin memburuk. Ingatannya pun mulai terganggu. Kesehariannya kini bnayak dipakai dengan duduk di luar rumah. Mirisnya, ia sering meminta uang pada setiap orang yang lewat sambil menengadahkan telapa tangannya. Namun anak dan istrinya tak ada yang peduli. Lambat laun Parman makin tidak terurus.

  Suatu hari, bersama istri dan beberapa anaknya, Parman pergi mengunjungi kerabatnya. Sedang yang lain tinggal di rumah. Tapi secara mengejutkan, dari dalam rumah, terlihat kobaran api menyala-nyala/ melapah seluruh isi rumah. Kontan api makin membesar. Menurut YG kobaran api itu berasal dari aliran listrik yang konslet.

  Warga dibuat panik dengan kebakaran yang tidak diduga ini. Pasalnya tak seorang pun keluarga Parman ada di dalam rumah. Anak-anak parman sedang asyik ngobrol di rumah seorang temannya yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka. Sayangnya mereka sama sekali tidak menyadari sampai warga mengabarinya.
  Bersamaan dengan itu, Parman pun baru saja tiba. Kontan saja ia dan keluarganya terkejut, bahkan sampai tidak sadarkan diri. Dalam waktu singkat, si jago merah meluluhlantakkan kekayaan Parman. Seluruh isi rumahnya ludes.

  Parman tambah syok. Sakitnya pun makin parah. Tidak kuat menahan derita,Parman pun meninggal dunia.
  Sepeninggal Parman, istri dan keempat anaknya hidup dalam keadaan pas-pasan. Ekonomi mereka morat-marit lantaran Parman tidak banyak menyisakan warisan. Renovasi rumah lumayan menguras pundi-pundi yang tersisa.

  Sayangnya gaya hidup mereka belum berubah. Bahkan mungkin makin memprihatinkan. Euis tetap senang foya-foya. Begitu juga kempat anaknya yang lain terjerat pergaulan bebas. Dua anak perempuannya yang duduk di bangku SMA dan SMP hamil di luar nikah. Sementara si bungsu yang laki-laki dan masih SMP malah menghamili temannya sendiri.

  Tentu saja keadaan ini membuat istri Parman kalang kabut. Euis kelimpungan luar biasa akibat ulah anak-anaknya. Ia harus menikahkan ketiga naknya dalam waktu yang berdekatan. Namun ia tak tahu bagaimana cara mendapatkan uang dalam waktu singakt untuk mebiayai pesta ketiga anaknya.

"cerita dikutip dari majalah Hidayah edisi 78"



Hanya seorang siswa yang mencari kegiatan bermanfaat dari pada menghambur-hamburkan uang untuk kegiatan yang tidak jelas dan tidak bermanfaat


EmoticonEmoticon