Istiqomah adalah .... #2

...... selalu menggoda”. Setelah itu beliau membacakan ayat al – Qur’an yang berbunyi. 
“sesunggunya inilah jalan-ku yang lurus, maka ikutilah dia ; dan janganlah kamu mengikuti jalan – jalan (yang lain ), karena jalan – jalan itu mencerai  - beraikan kamu dari jalan – Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa,” (QS. Al -  An’am 6: 153).
Jalan yang lurus yang dimaksud ayat diatas adalah agama Allah,Islam. Al – qur’an menyebut agam Allah dengan agama yang lurus :

Padahal mereka tidak disuruh  kecuali supaya menyembah allah dengan menurnika ketaan kepada – Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirika shalat dan menukaian zakan ; dan yang demikian itulah agama yang lurus, (QS. Al Bayyinah 98:5).
UJIAN KEIMANAN 
 Didalam al – Qur’an dijelaskan bahwa setiap orang yang mengaku beriman pasti akan mengadapi ujian. Firman – Nya :
“Apakah manusia itu mengira bahwa dirinya dibiarkan saja mengatakan : “kami beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ?”, (QS. Al -  ‘ankabut 29 :4).

 Ujian keimanan itu tidak selamanya dalam bentuk yang tidak menyenangkan, tetapi juga dalam bentuk yang menyenangkan. Pujian juga ujian seperti celaan. Seorang mukmin yang istiqamah tentu akan tetap teguh dengan keimanannya menghadapi dua macam ujian tersebut. Dia tidak mundur oleh ancaman, siksaan dan segala macam hambatan lainnya. Tidak terbujuk oleh harta,pangkat,kemegahan, pujian dan segal macam kesenangan semu lainnya. Itulah yang dipesankan oleh Rasulullah kepada sufyan diatas. Beriman dan beristiqamah.

 Rasulullah saw adalah contoh teladan utama dalam  istiqamah. Baik dengan siksaan,ancaman,dan celaan, maupun dengan bujukan ,beliau tidak bergeser sedikitpun dari jalan Allah. Ingatlah betapa tegasnya jawaban nabi terhadap bujukan pemuka Quraisy : “Paman,demi Allah,kalaupun mereka meletakkan matahari ditangan kananku ,dan buklan ditangan kirikum,dengan maksud supaya aku meninggalkan tugas dakwah ini, sungguh tidak akan aku tinggalkan.  Biar nanti Allah yang akan membuktikan kemenangan itu ada ditanganku, atau aku binasa kareananya”.

 Keteguhan hati itu pulalah yang diperlihatkan  oleh bilal Ibn Rabbah tatkala disiksa oelh majikannya. Tidak sedikitpun imannya goyah:

“ahad, ahad”, bisiknya dengan penuh keyakinan. Yasser dan sumayyah, sepasang suami istri syuhada’ awal Islam rela mengorbankan nyawanya demi  mempertahankan keimanannya.
 BUAH DARI ISTIQAMAH 
 Dalam surat Fushshilat ayat 30 – 32  disebutkan  beberapa buah yang dapat dipetik oleh orang yang beristiqamah, baik didunia maupun di akhirat. Mari kit abaca terlebih dahulu firman Allah tersebut .

“sesungguhnya orang yang mengatakan : “Tuhan kami ialah Allah ”,kemudia mereka  istiqamah , maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “janganlah kamu merasa takut dan djanganlah kamu meras sedih ; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelingdung – pelindungmu dalam dalam kehidupan dunia dan akhirat; didalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh pula didalamnya apa yang kamu minta sebagia hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ”.(QS. Fushshilat 41 : 30 – 32)”.
 Dalam empat ayat diatas dijelaskan bahwa orang yang beristiqamah dijauhkan  oleh Allah dari rasa takut dan sedih yang negative. Dia tidak takut menghadapi masa depan dan tidak sedih dengan apa yang telah terjadi pada masa lalu . dia dapat mengusai rasa sedih karena musibah ayng menimpanya sehingga tidak hanyut dibawa arus kesedihan. Dan tidak pula dia gentar dan waswas  menghadapi kehidupan mas yang akan datang sekalipun dipernah mengalami kegagalan  pada mas yang lalu. Orang  yang istiqamah akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupannya didunia, karena dia dilindungi oleh Allah SWT. Begitu  juga diakhirat dia akan berbahagia menikmati karunia Allah didalam surga.
 Dalam empat ayat diats dijelaskan bahwa orang yang beristiqamah dijauhkan oleh Allah dari rasa takut dan sedih. Tentu rasa takut dan sedih ayat diatas adalah rasa takui dan sedih yang tidak pada tempatnya, atau rasa takut dan sedih yang negative. Misalnya, takut menyatakan kebenarnan, takut menghadapi masa depan, taku mengalami kegagalan. Ketakutan seperti itu akan menghambat kemanjuan dan bahkan menyebabkan kemunduran. Seorang tidak akan dapat berbuat apa – apa apbilan sellu dipenuhi rasa takut.
 demikianlah juga rasa sedih. Yang dimaksud disini bukanlah rasa sedih yang manusiawi,misalnya kesedihan tatkala orang tua,anak atau orang – orang yang dikasihi meninggal dunia. Atau tatkala menglami kegagalan dalam usaha. Tetapi rasa sedih yang mesti dihindari adalah rasa sedih yang berlarut – larut yang menyebabkan rasa kehilangan semangat dan selalu diliputi penyesalan. Setiap orang yangmenglami musibah atau kegagalan tentu akan sedih. Tetapi ada yang dapat segera menguasai kesedihannya dan ada yang kemudian larut dengan kesedihan itu. Ibarat orang yang hanyut, yang pertama yang segera berenang kepinggir untuk mencari pegangan, sedangkan yang kedua hanyut dibawa arus. Orang yang istiqamah akan hanyut dengan kesedihan.

 Dalam ayat diatas juga dijanjikan oleh Allah SWT perlindungan –Nya bagi orang – orang yang beristiqamah. Lindungan Allah itu berarti jaminan untuk mendapatkan kesuksesan dalam hidup dan perjungan jumlahnya hanya kurang dari spepertiga musuh,tetapi mereka tidak gentar dan tidak mundur. Mereka maju terus kemedan perang dengan gagh berani sehingga sahirnya Allah memberika kemenagnan (baca QS. An – Anfal 8:45). Dan akhirat nanti Allah juga berjanji akan melindungi orang – orang yang beristiqamah, dan itu berarti mereka akan dibalasi dengan surga tempat segala kenikmatan dan kebahagiaan.

 Demikianlah, sidak istiqamah memang sangat diperlukan dalam kehidupan ini.  Karena tanpa sikap seperti itu seseorang akan cepat berputus asa dan cepat lupa diri, dan mudah terombang ambing  oleh berbagai macam arus. Orang yang tidak beristiqamah ibarat baling – baling diatas bukit yang berputar menuruti arah angin yang berhembus.

Hanya seorang siswa yang mencari kegiatan bermanfaat dari pada menghambur-hamburkan uang untuk kegiatan yang tidak jelas dan tidak bermanfaat


EmoticonEmoticon